Zakat, Infaq, Sedekah Meraih Kebahagiaan Hidup
02/11/2025 | Penulis: Humas BAZNAS jambi
Meraih kebahagiaan dengan berzakat dan bersedekah
Dalam kehidupan ini, setiap jiwa mendambakan kebahagiaan. Ada yang mencarinya dalam harta, kedudukan, atau pun kesenangan duniawi semata. Namun, sesungguhnya kebahagiaan sejati, yang hakiki dan abadi, hanya akan kita temukan dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan pengabdian tulus kepada sesama. Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan kasih sayang-Nya yang tak
terbatas, telah menunjukkan kepada kita jalan-jalan menuju kebahagiaan itu, salah satunya adalah melalui amalan mulia: zakat, infaq, dan sedekah. Tiga pilar ini bukan sekadar kewajiban finansial, melainkan jembatan emas menuju ketenangan jiwa, keberkahan hidup, dan kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.
Marilah kita merenungkan bersama, betapa indahnya ajaran Islam yang mengikat kita dalam tali persaudaraan, di mana yang kaya peduli pada yang miskin, dan yang mampu berbagi dengan yang membutuhkan. Inilah esensi dari zakat, infaq, dan sedekah.
1. Zakat: Pembersih Harta, Penyelamat Jiwa
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang agung, pilar yang mengukuhkan bangunan keislaman kita. Zakat bukanlah sekadar pungutan atau pajak, melainkan ibadah yang membersihkan harta kita dari hak orang lain yang mungkin melekat padanya. Dengan zakat, harta kita menjadi suci, berkah, dan bertumbuh di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Al-Qur'an Surat At-Taubah: 103]
Ayat ini dengan jelas menunjukkan fungsi zakat sebagai pensuci dan penumbuh harta, sekaligus penenang jiwa bagi para pemberinya. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam juga menegaskan kedudukan zakat sebagai salah satu rukun Islam, sebagaimana sabda beliau:
"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu." (HR. Bukhari, Hadits Nomor 8 dan Muslim, Hadits Nomor 16]
Sejarah Islam pun mencatat bagaimana para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menjaga kewajiban zakat ini. Bahkan, setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika sebagian kaum muslimin enggan menunaikan zakat, Abu Bakar Ash-Shiddiq Shallallahu 'alaihi wa sallam, khalifah pertama, dengan tegas menyatakan perang terhadap mereka. Beliau berkata:
"Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang membedakan antara shalat dan zakat." [HR.Bukhari, Hadits Nomor 1402].
Ini menunjukkan betapa pentingnya zakat dalam menjaga tatanan masyarakat Islam dan keseimbangan ekonomi. Dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian sosial, mengurangi kesenjangan, dan mewujudkan keadilan di tengah masyarakat.
2. Infaq: Investasi Terbaik yang Tak Akan Merugi
Selain zakat yang wajib, Islam juga sangat menganjurkan infaq, yaitu membelanjakan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam bentuk apapun, baik yang wajib maupun yang sunah. Infaq memiliki cakupan yang lebih luas dari zakat. Infaq adalah bentuk investasi terbaik yang tidak akan pernah merugi, bahkan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan balasan bagi orang yang berinfak dengan perumpamaan yang indah:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." [Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 261]
Lihatlah, bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan balasan yang berlipat ganda, bahkan hingga 700 kali lipat atau lebih bagi mereka yang ikhlas berinfak. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengabarkan bahwa setiap hari ada dua malaikat yang turun, salah satunya berdoa:
"Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak." (HR. Bukhari, Hadits Nomor 1442 dan Muslim, Hadits Nomor 1010]
Begitulah indahnya janji Allah Subhanahu wa Ta'ala dan doa para malaikat bagi orang-orang yang gemar berinfak. Sejarah mencatat kedermawanan para sahabat, seperti Abdurrahman bin Auf Shallallahu 'alaihi wa sallam yang pernah menyumbangkan kafilah dagangnya yang berisi 700 unta beserta muatannya untuk kaum muslimin. Demikian pula Utsman bin Affan Shallallahu 'alaihi wa sallam yang membeli sumur Raumah dan mewakafkannya untuk kepentingan umum, serta membiayai pasukan 'Usrah dengan harta pribadinya. [HR. Bukhari, Hadits Nomor 2778]
Mereka adalah teladan nyata dalam infaq, meraih kebahagiaan dengan memberi.
3. Sedekah: Gerbang Kebaikan Tak Terhingga
Sedekah adalah amalan yang lebih luas lagi cakupannya, mencakup segala bentuk kebaikan dan pemberian, baik materi maupun non-materi. Senyum tulus kepada saudara kita adalah sedekah. Menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat adalah sedekah. Bahkan menahan diri dari keburukan pun adalah sedekah.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"... dan sedekah adalah bukti (iman)." [HR. Muslim, Hadits Nomor 223]
Sedekah adalah bukti keimanan seseorang, bukti bahwa ia mencintai Allah Subhanahu wa Ta'ala dan peduli terhadap sesamanya. Sedekah juga memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya:
-Melindungi dari api neraka
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan separuh kurma." (HR. Bukhari, Hadits Nomor 1417 dan Muslim, Hadits Nomor 1016]
Bahkan dengan sesuatu yang kecil sekalipun, jika diberikan dengan ikhlas, dapat menjadi benteng bagi kita dari siksa neraka.
-Memberikan naungan di Hari Kiamat
Pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah Subhanahu wa Ta'ala, orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi akan mendapatkan naungan tersebut. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"... dan seorang laki-laki yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanannya." [HR. Bukhari, Hadits Nomor 1423 dan Muslim
-Menghapus dosa dan menenangkan hati
Sedekah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." [Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 274]
Sedekah adalah ladang pahala yang tak terbatas, membuka pintu-pintu kebaikan dan keberkahan dalam hidup kita. Para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahkan yang hidup dalam kemiskinan seperti Ash-habus Shuffah, tetap mencari cara untuk bersedekah, bahkan hanya dengan tenaga atau senyuman. Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah. [HR. Muslim, Hadits Nomor 2325]
4. Zakat, Infaq, Sedekah: Kunci Kebahagiaan Hakiki
Zakat, infaq, dan sedekah bukan hanya tentang memberi uang, tetapi tentang membersihkan jiwa, mengikis sifat kikir dan tamak, serta menumbuhkan rasa syukur dan empati. Ketika kita memberi, sesungguhnya kita sedang menerima kebahagiaan yang lebih besar, yaitu ketenangan batin, keberkahan hidup, dan cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kebahagiaan yang dicari-cari manusia dalam gemerlap dunia, seringkali justru hilang dan tiada. Namun, kebahagiaan yang datang dari ketaatan, kepedulian, dan keikhlasan dalam berbagi, adalah kebahagiaan yang abadi, yang melapangkan dada, menenteramkan hati, dan menjadi bekal terbaik kita menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Mari kita jadikan zakat, infaq, dan sedekah sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Tunaikanlah zakat harta kita dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Perbanyaklah infaq dan sedekah sesuai kemampuan, tanpa menunda, tanpa menanti kaya. Sebab, kebahagiaan sejati tidak diukur dari seberapa banyak kita memiliki, tetapi seberapa besar kita mampu memberi.
Ayo Zakat dan sedekah melalu rekening di bawah ini:
BSI : 1033776272
An BAZNAS Provinsi Jambi
Atau melalui www.jambi.baznas.go.id

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
